Hard Cover Skripsi
Dampak HIV/AIDS dalam Keluarga Terhadap Kualitas Hidup Anak
PROGRAM STUDI DOKTOR ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA
Desertasi, 17 Januari 2010
Toha Muhaimin
Dampak HIV/AIDS Dalam Keluarga Terhadap Kualitas Hidup Anak
xviii +166 halaman+ 37 tabel + 6 gambar* 2 grafik
ABSTRAK
Epidemi AIDS berdampak negatif terhadap kehidupan sosial-ekonomi penduduk, terutama pada
keluarga yang terkena langsung. Di antara penduduk, kelompok anak dianggap paling rentan terhadap
dampak negatif tersebut Keberadaan HIV/AIDS menurunkankan kapasitas sosial-ekonomi keluarga, dan
pada gilirannya akan mempengaruhi negatif kualitas kehidupan anak.
Studi ini dilakukan dengan tujuan menilai sejauh mana HIV/AIDS dalam keluarga mempengaruhi
kualitas hidup anak, dan mengidentifikasi faktor-faktor apa saja pada HIV/AIDS, rumah tangga dan anak
yang berperan dalam menentukan besarnya pengaruh. Untuk menjawab tujuan tersebut, studi ini
menggunakan teori sosial-ekonomi dan kualitas hidup anak dari Levine et al. (2002) dan data hasil survei
HIV/AIDS yang dilakukan tahun 2007 (PPKUI, 2007).
Kualitas hidup anak diukur pada usia 5-11 tahun (pra-remaja) dan usia 12-18 (remaja) melalui
variabel komposit tiga dimensi (pendidikan, lingkungan sosial dan aktifi tas fisik) dengan nilai kategori:
kurang baik dan baik Analisis regresi logistik dilakukan untuk menilai besar pengaruh faktor HIV/AIDS,
faktor rumah tangga dan faktor anak terhadap kualitas hidup anak.
Hasil studi ini menunjukkan keberadaan HIV/AIDS dalam rumah tangga berpengaruh negatif
terhadap kualitas hidup anak baik pada pra-remaja maupun remaja. Pada pra-remaja, pengaruh tersebut
semakin negatif apabila anak berjenis kelamin perempuan, lebih muda usia, dan kurang mendapat
pengasuhan. Pengaruh yang lebih buruk terhadap anak perempuan kemungkinan karena perilaku sosial
masyarakat yang masih merugikan anak perempuan dibanding laki-laki. Aktivitas fisik yang lebih lambat
dan frekuensi sakit yang lebih sering, diduga menjelaskan mengapa kualitas hidup anak pra-remaja yang
lebih muda lebih buruk dibanding anak yang lebih tua.
Pada remaja, pengaruh HIV/AIDS dalam keluarga terhadap kualitas hidup semakin negatif pada
anak yang kurang mendapat pengasuhan, terlebih apabila pengasuh berpendidikan rendah dan berjenis
kelamin laki-laki. Dalam hal ini, pendidikan yang rendah dari pengasuh terkait dengan kemampuan
komunikasi efektif, sedangkan jenis kelamin pengasuh terkait dengan kenyataan bahwa perempuan lebih
dekat secara sosial dengan anak dibanding laki-laki. Tidak seperti anak pra-remaja, pengaruh HIV/AIDS
dalam keluarga terhadap kualitas hidup anak remaja tidak berbeda antara laki-laki dan perempuan karena
remaja cenderung kurang bergantung secara sosial kepada orang tua.
Studi ini mengindikasikan perlunya pengembangan program asuhan anak dalam keluarga untuk
mengurangi dampak sosial-ekonomi HTV/AIDS dalam keluarga terhadap kualitas hidup anak
Kata Kunci: HIV/AIDS dalam keluarga, kualitas hidup anak, pengasuhan anak
Daftar Bacaan: 144 (1960-2009)
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain